CERITA MAHASISWI ANAK PENJUAL MIE AYAM, PERAIH IPK 4.0 LULUSAN PROFESI APOTEKER UNWAHAS

by admin farmasi
16 views

UNWAHAS – Baru-baru ini Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar pengambilan sumpah apoteker ke-27, menariknya lulusan apoteker kali ini ada yang meraih ipk sempurna 4.0. Sabila Rusdiana, gadis kelahiran Kediri tahun 2000 tersebut berhasil lulus dengan ipk terbaik dari 99 mahasisa yang diambil sumpahnya pada Sabtu (15/03/2025) pagi.

Sebelumnya Sabila merupakan lulusan S1 Farmasi Unwahas tahun 2023, Ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang profesi apoteker di Unwahas dan lulus pada tahun 2025. Sabila menjelaskan jika kesuksesanya dalam meraih ipk sempurna tidak terlepas dari restu orang tua dan belajar sungguh-sunggu “saya sempat ikut bimbel, dan tentunya doa restu dari orang tua sangat penting dalam karir pendidikan saya” ungkapnya.

Bermula dari cita-cita Sabila yang ingin bekerja dibidang kesehatan, membawa Ia memilih Fakultas Farmasi Unwahas dalam meraih pendidikanya “ini cita-cita saya yang ingin bekerja dibidang kesehatan, pada akhirnya saya memantapkan diri untuk menjadi apoteker” sebutnya. PSPA Unwahas dengan akreditasi baik sekali menjadi salah satu program favorit masyarakat, terbukti bukan hanya alumni Farmasi Unwahas saja melainkan alumni Farmasi dari kampus lain turut melanjutkan profesi di PSPA Unwahas.

Sabila mengaku senang menjadi bagian dari Unwahas, Ia menyebutkan dukungan dosen pengampu menjadi salah satu support untuk terus mengembangkan karir pendidikanya “bukan hanya dukungan dosen yang profesional, perkembangan kampus Unwahas menurut saya sangat pesat terbukti dengan akreditasi kampus yang saat ini sudah unggul” sebutnya penuh syukur. Akreditasi Unwahas sejak akhir 2024 lalu meraih akreditasi maksimal atau unggul oleh BAN-PT untuk institusinya, pembangunan sarana dan prasarana terus dikembangkan mengingat saat ini Unwahas menuju World Class University.

“menariknya kuliah di Unwahas saya bukan hanya mendapatkan rekan dari seluruh Indonesia namun Unwahas memberikan saya teman dari berbagai negara di Dunia yang juga sama-sama meraih pendidikan di Unwahas” ujarnya. Ia mengaku jika jarak kampus dengan rumah yang tidak terlalu jauh menjadi salah satu faktor Ia memilih pendidikan di Unwahas. “orang tua saya sangat mendukung untuk mengambil pendidikan di Unwahas, Ayah saya penjual Mie Ayam keliling sering kali melintas di kampus sehingga kami sangat mengenal lingkungan kampus yang baik berserta perkembanganya” terusnya.

Sabila turut menceritakan pengalaman magang yang memberikan banyak pengalaman berharga dalam meningkatkan karir pendidikanya sekaligus sebagai tantangan selama Ia melanjutkan pendidikanya “sebelumnya saya tidak pernah jauh dari orang tua , kali ini saya harus jauh bahkan tinggal di kos yang sebelumnya sama sekali saya tidak pernah” sebutnya. Sabila melanjutkan jika Ia mengambil pengalaman magang selama delapan bulan di empat kota, dan enam tempat magang, disela-sela kesibukan magang tersebut Sabila terus belajar dan menyusun laporan sehingga sangat menyita waktu istrirahatnya “hal tersebut sekaligus menjadi tantangan yang menyenangkan, karena saya bertemu dengan banyak orang baru sehingga sekaligus saya harus beradaptasi dengan suasana yang baru juga. Namun saya bersyukur memilih PSPA Unwahas karena dosen selalu membimbing hingga usai” pungkasnya. (DNY)